Pemberian metode vaksin suntik pada ayam yang benar dan tepat bisa menghasilkan antibodi yang seragam dan protektif terhadap penyerangan penyakit. Dalam penyuntikkan vaksin banyak bagian yang bisa digunakan seperti paha, dada, otot dan bawah kulit. Semua tergantung dari jenis penyakit yang ingin dicegah.
Disini ada 2 jenis vaksin yang bisa Anda gunakan dalam pemberian vaksin suntik, yaitu vaksin aktif dan inaktif.
Vaksin aktif merupakan virus bersifat hidup dan tidak ganas, tentunya tidak akan menimbulkan gejala penyakit. Vaksin ini biasanya bisa diplikasikan ke ayam dengan cara minum ataupun tetes selain dari suntik. Vaksin ini akan bekerja setelah seminggu dari masa pemberian yang akan melindungi ayam selama 2 hingga 3 minggu.
Vaksin aktif biasanya berbentuk kering dan beku. Sebelum diberikan kepada ayam vaksin haruslah di aplikasikan terlebih dahulu menggunakan pelarut. Pelarut yang digunakan berupa AQUADES dan air minum yang bersih (tidak mengandung kaporit).
Pemberian vaksin haruslah sesuai dengan dosis, untuk lebih jelas bisa dilihat dalam kemasan vaksin. Biasanya vaksin 1000 akan dicampurkan dalam pelarut 500 ml, dosis 500 dengan 250 ml dan stereusnya.
Vaksin aktif disuntikkan ke ayam juga harus berdasarkan umur ayam tidak bisa sembarangan. Ukuran yang tepat untuk anak ayam yaitu 0,2 ml dengan menyuntikkan dibawah leher. Dan untuk ayam dewasa 0.5 ml dengan semua metode suntik. Dan vaksin aktif ini lebih sering diaplikasikan untuk anak ayam daripada ayam dewasa dengan cara tetes.
Vaksin inaktif yaitu virus yang ganas namun sudah dilemahkan atau dimatikan untuk melawan virus penyakit yang ada ditubuh ayam. Jenis vaksin inaktif ini tidak akan menimbulkan gejala penyakit. Virus yang digunakan seperti AI, ND, IBD, IB dan Marek.
Bentuk dari vaksin inaktif ini berbentuk emulsi cair atau seperti susu kental. Dalam pengaplikasian vasin ini hany bisa diberikan menggunakan cara suntik saja.
Vaksin ini menggunakan pelarut khusus seperti MONTANIDE. Pelarut ini digunakan untuk membantu bergeraknya virus dalam tubuh dan bisa menimbulkan radang lokal. Dimana antibodi tubuh bisa berjalan menuju ke area tempat suntikkan virus mati ( tidak bisa bergerak ) dan membawanya ke seluruh bagian tubuh ayam.
Baca juga : Jenis Vaksin Ayam Berdasarkan Kelompok Penyebab Penyakit
Vaksin ini akan bekerja setelah 2 minggu dari masa penyuntikkan. Dan kekebalan tubuh ayam akan mulai bereaksi dengan obat setelah 5 atau 6 minggu.
Suntik Daging
Vaksin ini dilakukan langsung mengarah pada daging ayam, bagian yang sering digunakan yaitu dada dan paha. Kelebihan dari cara pemberian ini yaitu bisa menggunakan jenis vaksin hidup dan mati. Selain itu juga pemberiannya juga bisa merata dan efektif.
Yang harus di perhatikan pada pemberian ini yaitu
Suntik Bawah kulit
Vaksin ini biasanya dilakukan dengan menyuntik dibawah leher ayam. Cara pemberian sama seperti suntik daging hanya berbeda tempat untuk menyuntik. Cara ini lebih sering diterapkan kepada anak ayam.
Baca juga : Vaksin Ayam dalam Peternakan Cegah Kerugian dan Serangan Penyakit
Suntik Otot
Pemberian ini haruslah oleh para pakar vaksinator, karena penyuntikkan ini mengarah pada otot ayam. Vaksin ini dinilai lebih efektif untuk program vaksinasi dalam mencegah segala jenis penyakit. Karena obat yang dimasukkkan melalui otot akan menyebar ke seuruh tubuh ayam secara merata dan cepat.
Suntik Tusuk Sayap
Vaksin ini diaplikasikan melalui selaput pada sayap ayam. Untuk media dan cara pemberian sama seperti suntik yang lain. Hanya saja yang berbeda disini yaitu menggunakan pelarut yang berbeda dengan vaksin lain.
Biasanya dalam pemberian vaksin yang sering digunakan yaitu vajsin cacar dan vaksin AE. Dalam penyuntikan hindarilah bagian seperti urat daging sayap, pembuluh darah dan tulang. Vaksinasi ini hanya boleh menyentuh bagian selaput sayap saja, hindari vaksin dari tubuh ayam yang lain.
Dalam vaksinasi ini bisa dikatakan berhasil jika munculnya radang yang berbentuk benjolan berdiameter 3 hingga 5 mm di area tusukan. Tanda ini akan muncul bukan setela penyuntikan berlangsung, namun setelah 3 hingga 7 hari. Tentunya tanda ini akan hilang setelah 3 minggu.
Baca juga : Pemberian Vaksin pada Ayam Kenapa Perlu Dilakukan?
Untuk vaksin suntik sebaiknya dilakukan oleh vaksinator yang ahli. Karena jika dalam pemberian salah akan mengakibatkan kegaglan dalma pemberian dan berakibat fatal. Seperti ayam akan stress hingga mengakibatkan kematian, leher terpelintir, kebengkakan pada leher, infeksi bakteri dan membuat ayam lemah.
Sedikit tambahan buanglah vaksin setelah 2 jam setelah pemberian jika ada sisa, baik dengan cara vaksin minum, tetes ataupun suntik. Intinya usahakan vaksin habis setelah 2 jam dari waktu pemberian. Kebersihan alat dan lingkungan yang steril dan higenis harus benar-benar ketat. Jauhkan vaksin dari paparan panas.
Baca juga : Cara Pemberian Vaksin Tetes Pada Ayam yang Benar dan Tepat
Itulah vaksinasi dalam metode pemberian vaksin suntik pada ayam. Semoga bermanfaat bagi para pecinta ayam dan peternakan di Indonesia!